Rabu, 16 Desember 2015

"DuniafisikaBerbagi"


Titik Berat Benda Dan Rumus Mencarinya

Saturday, December 14th 2013. | rumus fisika
Semua benda yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh percepatan yang mengarah ke pusat bumi yang disebut gravitasi(disimbolkan g). Percepatan inilah yang menyebabkan benda bermassa mengalami gaya berat yang arahnya ke pusat bumi.
Gaya Berat (W) = m x g
Sebuah benda dapat sobat anggap tersusun atas partikel-partikel berukuran kecil yang mempunyai berat. Resultan dari berat partikel-partikel kecil itu membentuk resultan gaya berat yang mempunyai titik tangkap. Titik tangkap dari resultan gaya tersebut disebut titik berat benda. Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa titik berat suatu benda merupakan titik tangkap resultan semua gaya berat yang bekerja pada setiap partikel penyusun benda tersebut.

Bagaimana Menetukan Titik Berat Suatu Benda?

cara mencari titik berat bendaCoba sobat perhatikakan gambar di bawah di atas. Misalkan ada sebuah benda tegar yang sobat bagi-bagi menjadi beberapa bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian tersebut kemudian kita sebut dengan partikel. Jika kita namakan partikel tersebut partikel 1,2,3,…, n dan masing-masing memiliki berat W1, W2, W3, …, Wn dan masing-masing memiliki titik tangkap gaya berat di (x1,y1),(x2,y2),(x3,y3),….,(xn,yn). Setiap partikel akan menghasilkan suatu momen gaya terhadap titik asal koordinat yang besarnya sama dengan perkalian gaya berat (massa x g) dikali dengan lengan momennya (x).
τ1 = W1 . x1
τ2 = W2 . x2
τ3 = W3 . x3
τn = Wn . xn
Sekarang kita akan coba menentukan koordinat gaya berat (W) yang akan menghasilkan efek yang sama dengan semua pada semua partikel-partikel yang menyusunnya. Dari momen gaya total yang dihasilkan oleh W yang bekerja pada titik berat (misal xo) dirumuskan
τo = W. xo = W1 . x1 +  W2 . x2 + W3 . x3 + … + Wn . xn
karena W =  W1+ W2+ W3+ … + Wn maka didapat rumus titik berat benda
rumus titik berat bendaseandainya benda dan sumbu-sumbu pembandinganya (sumbu x dan sumbu y) diputar 90 derajat maka gaya gravitasi akan berputar 90 derajat pula. Tidak ada perubahan sedikitpun pada berat total benda. Tetapi besarnya momen gaya dari tiap partikel akan berubah karena lengan momennya bukan lagi jark x dari titik pusat melainkn jarak y dari titik pusat. Jika titik berat benda pada sumbu y adalah yo maka cara menentukan posisi yo bisa menggunakan rumus
 rumus titik berat pada sumbu y
Dari kedua rumus di atas, sobat bisa perhatikan kalau dari rumus
W = m.g sehingga
W1 = m1.g1, W= m2.g2, dan seterusnya dengan demikian variable g dapat kita coret sehingga kita bisa mencari titik berat benda dari massa partikel dengan menggunakan rumus
mencari titik berat dengan massaKeterangan Rumus
xo = absis (x) dari titik berat benda
yo = ordinat (y) dari titik berat benda
m= massa partikel ke-i
xi = absis titik tangkap dari partikel ke-i
yi = ordinat titik tangkap dari partikel ke-i
Titik Berat Benda Homogen Berdimensi Tiga
Ada hubungan antar massa dan volume m = ρV dengan ρ adalah massa jenis benda. Dengan demikian untuk setiap partikel m1 = ρ1 . v1, m2 = ρ2 . v2, dan seterusnya, sehingga absis dari titik berat benda dapat dihitung dengan rumus
titik berat benda pejal dimensi tiga
karena ρ (rho) benda sama, maka bisa dicoret, menghasilkan persamaan:
benda pejalrumus ordinatUntuk memudahkan sobat mencari titik berat dari benda ruang (dimensi tiga) berikut tabel rumus

Titik berat benda pejal homogen berdimensi tiga

Silinder Pejalyo = 1/2 t
v = 1/2 πR2 t
t = tinggi silinder
R = jari-jari lingkaran (alas)
 silinder pejal
Prisma Pejal BeraturanLetak titik berat
z pada titik tengah garis z1dan z3
yo = 1/2 l
V = luas alas x tinggi
z1 = titik berat bidang alas
z2 = titip berat bidang atas
l = panjang sisi tegak
v = volume prisma
 prisma peja baraturan
Limas Pejal Beraturanyo = 1/4 TT’ = 1/4 t
V = 1/3 x luas alas x tinggi
TT’ = t = tinggi limas beraturan
limas pejal beraturan
Kerucut Pejalyo = 1/4 t
V = 1/3 πR2 t
t = tinggi kerucut
R = jari-jari alas
kerucut pejal
Setengah Bolayo = 3/8 R
V = 4/6 πR3
R = jari-jari bola
 setengah bola

Contoh Soal

Misal sobat punya sebuah benda pejal yang tersusun dari 2 buah bangun yaitu sebuah balok dan sebuahlimas segi empat dengan bentuk seperti gambar di bawah ini
titik berat gabungan benda pejalBangun I = kubus homogen dengan rusuk 10 m
Bandun II = limas pejal homogen dengan tinggi 8 m dana alas sesuai gambar
Pertanyaannya, dimana letak titik berat dari benda pejal tersebut?
a. 5,93 m dari alas bawah kubusd. 6 m dari alas bawah kubus
b. 5 m dari alas bawah kubuse. 6,47 m dari alas bawah kubus
c. 4,5 m dari alas bawah kubus
 Jawab
Kita uraikan masing-masing bangun
Bangun I : Kubus
y1 = 1/2 x panjang rusuk
y1 = 1/2 x 10 = 5 m
Volume = 10 x 10 x 10 = 1000m3
Bangun II : Limas
Karena titik berat kita hitung berdasarkan suatu acuan tetap (titik 0,0) dan ditanyakan titik berat dari bawah alas kubus maka,
y2 = 10 + 1/4 tinggi limas (lihat gambar)
y2 = 10 + 1.4 . 12
y2 = 12 m
Volume = 1/3 x 10 x 10 x 8 = 800/3 = 266,67 m3
Titik berat dari alas bawah kubus
yo = (V1.y1 + V2.y2)/(V1+V2)
yo = (5000 + 3200)/(1000+266,67)
yo = 8200/1266,67 = 6,47 m
Jadi letak titik berat benda adalah 6,47 meter dari alas bawah kubus.
Okey sobat, lain kesempatan kita akan bahas juga mengenai titik berat benda untuk benda homogen dua dimensi, benda beruang, dan juga kurva homogen.